Sabtu, 12 Desember 2015



PACARAN NGGAK YAH
Wah,,,,! Sobat, masalah yang satu ini sudah menjadi komsumsi bagi muda mudi saat ini. Katanya kalau tidak punya pacar itu tidak gaul di bilangi laki-laki nga laku dan lain-lain. Ya seiring perkembangan zaman gitu harus lebih gaul lagi. Kalau lajang bukan lagi laki-laki zaman moderen tapi katanya itu berada pada zaman Sitti Nurbaya. Naud’zubillahi Min Zhalim...!
Sobat, kalau lajang masih jadi status setiap bagi kita yang masih muda, yang masih remaja maka kita kudu pintar menyesiati jadi si Lajang. Ya, karna godaan pacaran sekarang lebih ganas apalagi kita selalu diajak bermaksiat baik interaksi langsung maupun lewat via SMS atau Tenfol ini merongrong begitu kencangnya. Sampe-sampe klau kita nggak punya benteng yang kuat, ya akhirnya kita luluh juga diajak untuk berpacaran.
Pacaran seakan sudah menjadi rukun pergaulan masa kini. Budaya free sex jadi komsumsi keseharian, baik didunia maya  maupun dunia nyata. Survei komisi perlindungan anak indonesia tahun 2010, menyatahkan sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun dikota-kota besar diindonesia pernah berhubungan seks. Dari survei tersebut juga diketahui, muatan ponografi yang diakses via internet sebagai salah satu pemicunya. Fakta lainnya, 21,2 persen remaja putri diindonesia pernah melakukan aborsi. Selebihnya, separuh remaja responden survei mengaku pernah percumbu ataupun melakukan oral seks. Survei menyebutkan, 97 persen prilaku remaja diilhami pornografi di internet.
Itulah sebagaian fakta nyata yang terpampang dihadapan kita sudah sedemikan akut budaya dan dampak free seks menjangkiti muda-mudi atau remaja kita saat ini. Tapi sepertinya dari fakta-fakta tersebut tidak terjangkiti pada aktivis pacaran dinegeri, bahkan tanpa merasa berdosa. Aktivis pacaran tersebut melakukannya tampa ada kata malu didepan umum. Bahkan tempat-tempat umum jadi sasaran, di mall, bioskop, dll. Sehingga aktivitas mereka illegal tersebut, seakan mendapat persetujuan, karena diamnya orang-orang tersebut.
Ya aktivitas pacaran menjadi hal lumrah ditengah-tengah zaman sekarang. Ini sudah terlihat, budaya pacaran sudah masuk dalam sanubari anak-anak muda zaman sekarang. Di mana-mana pasti pernah pacaran. Kita lihat aja, dari SD itu sudah mulai melirit satu sama lain. Apalagi anak SMP jati diri mereka sebagai remaja sudah melekat. Pada akhirnya budaya pacaran ini sudah masuk dalam diri remaja saat ini. Sampai kuliah pun budaya pacaran ini tidak pernah berhenti gitu. Anak SMA hampir semua meresakan yang namanya pacaran itu.
Masalah sekarang yang membuat kaum lajang itu jadi pengen untuk mencoba pacaran, karena di sekitar masyarakat tumbuh sehat yang namanya sekulerisme. Mereka mencoba memisahkan kehidupan masyarakat itu diatur oleh aturan manusia sedangkan kehidupan agama diatur Allah SWT. Artinya ditempat-tempat beribadah seperti mesjid ada Allah sedangkan di luar ada Anggota DPR yang membuat hukum tentang kemasyarakat jadi ya harus taat pada aturan itu. Aktivitas pacaran itu di mana-mana bisa asal ada namanya suka demi suka. Interaksi antara laki-laki dan perempuan tak pernah dibatasi, karna ada yang namanya liberalisme atau cinta kebebasan.
Godaan untuk berpacaran juga bisa datang dari teman-teman. Ketika kita mulai ngerumpi bareng teman-teman yang diobrolin seputar enaknya ditraktir. pacar kamuflase kesetian si pacar, rayuan maut ala si raja gombal, dan seterusnya. Sehingga lama kelamahan, godaan itu pun muncul kalau iman yang tak kuat maka pertahanan juga ikut bobol. Maka terjadilah dua insan berpesta porah atas nama pacar. Mungkin satu kali, dua kali hal biasa tapi itu akhirnya terjadi seterusnya. Akabitnya mentoleransi hal-hal kecil hal-hal kecil dalam bermaksiat via pacaran, merasa enjoy dan akhirnya kebablasan. Naudzubillahi.
Selain dari keluarga, teman ternyata ada juga yang paling mempengaruhi budaya pacaran. Yaitu media sekuler, yang dipertontongkan bagi anak muda mudi dari lagi, film, sinetro sampai tanyangan gosip kerap jadi penyumbang saham bagi kaum Si Lajang untuk tergoda berpacaran. Sinetro yang isinya berbaut kisah asrama, silaki-laki pengan-pengangan dengan si wanita. Bahkan ada film yang khusus gimana cara mendapatkan pacar dan meluluhkan hati si wanita bahkan mendapatkan pacar idaman dan sebagainya.
Sudah klop, serangan godaan si lajang dari segalah penjuru, yang membuat kaum Lajang hanya punya kesempatan, mempertahankan dirinya. Bagi lajang yang kuat mempertahankan dia akan lulus ujian ketebalan iman. Bagi si Lajang yang tak kuat maka ia terjurumus masuk dalam aktivitas pacaran.
Nah,,,, Sobat, sudah tau kan apa yang akan terjadi dengan aktvitas pacaran. Pasti sering timbul pada diri kalian. Ketika ngumpu-ngumpu dengan teman-teman cewek baik dikelas maupun di luar kelas pasti kamu pernah suka sama dia. Kadang mungkin anda lagi nyatai di halaman rumah melihat cewe cantik yang lewat pasti anda berpikir untuk suka dengan dia. Dengan cemohan mangil-mangil namanya.
Ada seorang Akhwat curhat sama si ustad tentang kejidiannya berpacaran dengan si laki-laki hidung belang. Ini sering kita dengan dimedia tv, dunia maya dan lain-lain. Si akhwat mengatakan kepada si Ustad, macam-macam curhatan yang ia sampaikan dari namanya gi mana interaksi antara laki-laki dengan perempuan. Ada juga kita sering dengar diputisan sama pacarnya, kadang curhanya berlebihan dari masalah lalunya. Ya pernah bersetubuh dengan sipria atas nama cinta sehingga hamil diluar nikah dan si laki-lakinya kabur tak mau bertanggung jawab. Laki-laki dapat enaknya si perempauan dapat musibannya, jadi jangan heran kalau kita dengar aborsi di mana-mana, pembuangan anak sering terjadi bahkan ada ancaman bunuh diri. Pacaran memang sejatinya mendekatkan kita kepada zina, atas nama cinta kita jadi dosa besar terhadap Allah swt. Tapi naluri itu sering muncul dan timbul pada diri kita, terkadang kita ingin menjauhkan dari semua itu tapi karna cinta akhirnya luluh. Seharusnya kita harus menjaga dari semua itu untuk terhindar dari namanya pacaran.
Jodoh itu ditangan Allah, ini seharusnya kita imani bahwa rizki, ajal dan jodoh itu adalah Allah yang mengaturnya. Kalau memang si A berjodoh dengan si B, maka nggak bakalan ke mana-mana. Tapi kalau Si A emang bukan jodohnya Si B, walaupun di pacarin bertahun-tahun tetap aja kagak bakalan jadi. So, memutusin hubungan itu nggak ngaruh pada soal perjodohan. Yakin aja, kalau emang perempuan adalah jodoh buat kamu pasti bakal balik lagi, tapi dengan cara yang halal alias nikah. Insya allah.
        Ada bebarapa hal yang penting kita harus perhatikan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Ini kudu diperhatikan bagi cowok, apalagi cewek. kita sebagai seorang muslim semua ada batas-batasnya untuk berinteraksi.
Pertama, mungkin awalnya biasa aja, sekadar say hello, membantu ini dan itu. Akhirnya berlanjut pembiasaan dan toleransi kesalahan yang dianggap biasa, seperti menganggapnya sebagai kakak, teman, atau saudara. Padahal nggakada hubungan darah (silah) sama sekali.
Kudua, mentoleransi kesalahan kecil yang terkait dengan lawan jenis. Sekedar telepon, tanya kabar, ngobrol nggak penting, adalah kebiasaan yang nggak perlu antar lawan jenis, bahkan bisa cenderung dan terjerumus pada dosa. Ingat kalian lawan jenis, pasti akan ada daya tarik menarik diantar kalian berdua.
Ketiga, kalian harus ingat bahwa fakta itu mempengaruhi naluri, alias karena keseringan akhirnya keenakan dan kalian jatuh cinta. Pada saat itulah, pikiran waras jadi terbuang.
Keempat, dalam hukum syariat islam interaksi antara laki-laki dan perumpuan itu dibatasi. Artinya hubungan sudah ada dalam aturan islam. Nah, tinggal kontrolnya saja, Gimana kita bisa mengontrol diri dalam bergaul dengan lawan jenis. Bagi laki-laki dan perumpuan yang terjurumus dalam lembah ini sudah pasti mereka akan mencoba saling menyatuh alias pacaran. Walaupun kalian paham masalah interaksi ini sudah pasti terjerumus kalau tidak dilandasi iman yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar