Sabtu, 28 November 2015
Selasa, 24 November 2015
SANG PELANGI
Derung kaki menghiasi langkah perjuangan ini.....
engkau seperti kuda yang tak kenal lelah dalam perjalanan jauh......
di pagi yang cerah itu, seorang anak muda yang kelihatannya semangat menjemput fajar......
hendak bersiap-siap melakukan perjalanan yang cukup jauh.....
selepas sholat shubuh ia bersegera mandi.........
selepas mandi ia memakai pakian yang begitu rapi seolah orang kantoran.....
langkah kaki menghentikan ia di kalah sepatuh ketnya belum terpasang......
bunyi kaki sudah terdengar, ia menyusuri jalan-jalan sentani, samping kiri dan kanan terlihat rumah berjejeran rapi........
stelha melewati rumah-2 tersebut kembali ia terhanyut oleh hutan yang rimbah. ia teluri hutan tersebut tampa lelah.
keindahan hutan tersebut membuat suasana menjadi dingin.........
langkah kaki tak pernah berhenti, dengan di temani oleh daun-daun pohon yang bernyanyi, seolah menghayuti langkahnya. luar biasa perjuangan ini.
Jumat, 13 November 2015
GAGASAN PLURALISME DI BALIK GERAKAN SUMPAH PEMUDA
Sumpah pemuda seringkali dijadikan klaim bahwa 28 Oktober 1928 momentum
lahirnya bangsa indonesia. Teks sumpah pemuda-pemudi dalam kogres pemuda II indonesia
oleh Organisasi perhimpunan pelajar-pelajar indonesia (PPPI) dianggap bukti
otentik lahirnya sebuah bangsa.
Sumpah
pemuda dianggap harapan baru kebersatuan dalam bangsa indonesia yang terdiri
dari beragam suku, ras, dan agama. Hal inilah Mereka mengikrarkan satu tanah
air, satu bangsa, dan satu bahasa. Kogres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil
organisasi kepemudaan yaitu jong java, jong Batak, Jong Ce lebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon Dll.
Tekad itulah yang menja di pendorong para pemu da untuk
bangkit mela wan ketertindasan oleh penjajah kolenial, juga asa untuk
mengangkat harkat dan martabat hidup orang indonesia asli. Hin gga kini
semangat sum pah pemuda masih terus digulirkan. Terlebih pasca tumbangnya orde
baru, angin reformasi seakan membawa, harapan untuk menghirup secara segar asa
sumpah pemuda yang sebelumnya telah diper kosa oleh rezim orde baru.
Sumpah pemuda menjadi sesuatu
‘’alat’’ menanggapi tantangan politik pasca-Soeharto. Sumpah pemuda menjadi
simbol sakti komitmen bernegara dengan adanya sikap mengusir penjaja.
Menghormati terhadap ke beragaman aliran, keya kinan, dan
sikap politik ya ng pada era Soeharto diha ramkan. Oleh karna itu, Sumpah
pemuda diguna kan sebagai konsep ke-Bhinneka-an dalam keseti an negara terhadap
persatuan Bangsa.Namun apakah sumpah pemuda merupakan sumpah suci yang di berikan untuk
membangun sebuah ban gsa yang berdikari? Atau merupakan bagian dari skenario
pengkerdilan in dentitas politis umat islam?
Pluralisme
Dalam Sum pah Pemuda.
Pluralisme merupakan paham yang menyatakan
bahwa kekuasaan negara harus di serahkan kepada
pemuda untuk mengusir.
Berbagai golongan dan tidak di benarkan di mono poli oleh satu
golongan. Atau dimaknai juga seba gai paham yang mentoleransi adanya ragam pemikiran, agama, kebud ayaan,
peradaban dan lain-lainnya. Pluralisme membolehkan berdirinya partai, aliran,
dan golo ngan apapun sekaligus membolehkan partai /ali ran/golongan tersebut
untuk menyebarluaskan ide-idenya, maka pluralis me membolehkan ber dirinya
partai/aliran/golo ngan kufur dan yang menyebarkan pemikiran-pemikiran
kufurnya. Maka, dengan melihat realitas sumpah pemuda akan tampak jelas bahwa
aspek pluralisme meru pakan sisi menonjol di balik peristiwa tersebut perlu disadari bah wa
peristiwa yang terjadi pada 28 oktober 1928 bukanlah peristiwa tun ggal. Kogres
saat itu ada lah yang kedua. Sebelum nya, pada 30 April-02 Mei 1926, telah
digelar kogres yang pertama.
Harus ada pemahaman akan arti sejarah simbol nasional
yang dikeramat kan sebagai sumpah pem uda itu, dengan perlu mengetahui
perjalanan idenya pasca-kogres pem uda pertama. Dan dari sanalah akan terungkap
aspek pluralisme yang diwacanakan sebagai basis persatuan yang menjadi inti
pencapaian kogres kedua. Hal ter sebut makin jelas dengan kejelian membaca ske
nario penjajah atas neg eri-negeri muslim pada saat itu, yakni masa penjajahan
kolonial, dan rekayasa pendirian sebuah bangsa ‘’merdeka’’ (boneka).
Sumpah Mahasiswa Isl am 2009
Bongkar pasang ideologi
terus dilakoni dari tiap periode gerakan maha siswa, tapi tak juga me muai
hasil diinginkan. Jenuh dengan kondisi itu maka pada tanggal 18 oktober 2009,
tidak ku rang dari 5000 mahasiswa dari seantero prakte.
Nusantara tumpah ruah di halaman basket hall sena yan
jakarta. Ribuan maha siswa meyodorkan sebuah ideologi tandingan bagi kemakmuran
indonesia dan dunia, serentak ter padu meneriakkan sum pah untuk tegaknya ideo logi
islam.
Lima
ikrar sumpah menjadi kesadaran ber sama dan akan diwujud kan dalam kesatuan
gerak politik mahasiswa islam diseluruh indonesia. Kesa daran bahwa sekuralisme
dengan seluruh variannya adalah biang penderitaan rakyat indonesia dan dunia,
kesadaran bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah dan dipatuhi,
kesadaran untuk melupakan kele lahan demi menghadirkan syariat islam melalui
institusi khilafah islam iyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat indonesia
dan dunia, kesa daran bahwa perjuangan membangkitkan khilafah adalah seruan dan
tantangan intelektual, dan kesadaran bahwa motivas.
Perjuangan bukan karena tuntutan sejarah tapi murni
karena keimanan kepada Allah yang mendalam. Sum pah pemuda Islam 2009 menjadi
seruan luas bagi kemudahan kehidupan ma hasiswa. Terkhsusnya peran gerakan
mahasiswa. Sum pah ini jelas adalah sumpah politik karena bermaksud
menggerakkan mahasiswa dan masyarakat secara umum. Sumpah ini juga bermaksud
menghentak gerakan mahasiswa agar berani angkat kaki dari zona demokrasi yang
kotor. Karena demokrasi terbukti, tak pernah ramah disepa njang sejarahnya, merusak
kehidupan saat diterapkan hari ini, dan konsepnya yang kacua dan tak terap
likasikan.
Perbandingan
Dengan Per satuan Piagam Madinah.
Yang dikenal sebagai masyarakat
islam. Mereka diikat dengan satu pi kiran, satu perasaan, dan satu aturan yang
lahir dari aqidah islam. Ikatan kokoh yang dibangun dalam ideologi islam.
Ikatan yang membangkit kan mereka hingga men yatuhkan segala bangsa, ras, dan
agama dalam satu negara. Bahkan ada piagam madinah yang menjadi bukti kecermer
langan kesatuan yang dibangun oleh rasul.
Namun, terdapat per bedaan kesatuan yang
dibangun oleh Rasul saw di madinah dengan persatuan semu plura lisme. Hal ini
bisa kita dapati komposisi masya rakat madinah yang ter diri dari beberapa
kelom pok, antara lain:
Pertama, kelompok
kau m muslim dari kalangan kaum muhajirin dan anshar, dan ini kelompok
mayoritas.
Kedua, kelompok mus yrik yang berasal dari kabilah-kabilah
yang ada dimadinah. Mereka sudah
Diwarnai oleh opini islam. Mereka sudah tidak nampak
sebagai masya rakat tersendiri.
Ketiga, kelompok yahudi dari berbagai kabilah yang tinggal
diwilayah kota madinah, termaksud yahudi Bani Quainuqa, dan kelompok yahudi
yang tinggal diluar kota madinah yaitu yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraidzah
kelompok yahudi ini merupakan komunitas terpisah den gan kaum muslim, pemi
kiran dan perasaan mer eka berbeda dengan kaum muslim. Begitu pula metode
pemecahan masa lah diantara mereka. Sehinga mereka meru pakan kelompok masya
rakat tersendiri yang terpisah dari masyarakat madinah.
Masyarakat
yastrib (madinah) sejak lama se lalu diintimidasi oleh ya hudi. Dengan demikian
keberadaan mereka meru pakan masalah yang mungkin muncul paling awal ketika
negara islam di madinah baru berdiri.
Oleh karena itu, hal ter sebut membutuhkan solu si. Maka,
Rasulullah saw menyusun teks perjanjian mengatur interaksi kaum muslim dan
sesama warga negara, hak dan kewa jiban warga negara dalam membangun laur
negeri.
Dari gambaran
ter sebut, tampak jelas bah wa
masyarakat madinah terdiri dari beberapa kom posisi kelompok komu nitas. Namun
hal yang menarik adalah bahwa semua kelompok itu tunduk kepada sistem dan hukum
islam. Orang-orang musyrik dan komu nitas yahudi, semua nya tunduk kepada
sistem islam dan hukum islam, sekalipun mereka masih memegang keyakinan
masing-masing dan tidak memeluk islam. Tentu hal ini karena kekuatan sis tem dan
hukum islam yang mampu menjawab setiap persoalan.
Tidak ada
kebebasan untuk membentuk kelom pok atau kerjasama den gan komunitas lain,
tetapi semuanya terikat dengan sistem dan hukum islam.
Dengan petunjuk sistem dan hukum islam itulah yang
membuat masya rakat madinah yang meru pakan masyarakat islam lahir sebagai
kekautan besar yang membawa kegemilangan bagi dunia.
Persatuan dari
piagam madinah berbeda dengan persatuan dengan para digma pluralisme, bahkan
pluralisme bertentangan dengan islam karena mengkomodasi kebebasan yang
bertentangan dengan sistem dan hukum islam.
Bersatulah Dengan Ikatan Yang Benar
Sumpah
pemuda seja tinya wacana persatuan
bingkai kebebasan yang berbasis pluralisme. Per satuan yang di bangun dengan ikatan yang rapuh yang tidak
memiliki ke jelasan visi. Sumpah yang dilatarbelakangi oleh kon disi negeri
yang terjajah tanpa memahami konsep islam mengatur kenegar aan.
Sebagaimana sama
yang terjadi dinegeri-negeri mu slim lainnya di masa itu, ada pengaruh sentimen.
Kebangsaan yang dimun culkan
sebagai bagian skenario untuk menghan curkan intitusi kaum mus lim, yakni
khilafah. Mem bangun masa depan den gan modal persatuan se mu kebangsaan justru
ha kekatnya adalah memban gun persilisihan antar bangsa. Dari situlah lahir
cikal bakal nasionalisme. Inilah kaum muslim terpe daya dalam intitusi dan
perjuangan semu dari pada bersatu dalam kesa tuan shohih berdasarkan ideologi.
Oleh karena itu kesa daran perluh
dibangun, mahasiswa muslim harus jeli membaca ulang seja rah. Harus ada
kesadaran untuk memperjuangkan kebangkitan dengan sun gguh memperjuangkan te
gaknya khilafah. Khilafa h merupakan satu-satuny a sistem politik islam yan g
mampu mensinergikan komponen sistem lainnya seperti hukum, pemerin tahan
dllnya. Khilafah sec ara histori telah mengan tarkan umat islam menja di umat
yang ter baik. Wa llahu’alamu bishshowab.
Langganan:
Postingan (Atom)