PACARAN
NGGAK YAH
Wah,,,,!
Sobat, masalah yang satu ini sudah menjadi komsumsi bagi muda mudi saat ini.
Katanya kalau tidak punya pacar itu tidak gaul di bilangi laki-laki nga laku
dan lain-lain. Ya seiring perkembangan zaman gitu harus lebih gaul lagi. Kalau
lajang bukan lagi laki-laki zaman moderen tapi katanya itu berada pada zaman
Sitti Nurbaya. Naud’zubillahi Min
Zhalim...!
Sobat,
kalau lajang masih jadi status setiap bagi kita yang masih muda, yang masih
remaja maka kita kudu pintar menyesiati jadi si Lajang. Ya, karna godaan
pacaran sekarang lebih ganas apalagi kita selalu diajak bermaksiat baik
interaksi langsung maupun lewat via SMS atau Tenfol ini merongrong begitu
kencangnya. Sampe-sampe klau kita nggak punya benteng yang kuat, ya akhirnya
kita luluh juga diajak untuk berpacaran.
Pacaran
seakan sudah menjadi rukun pergaulan masa kini. Budaya free sex jadi komsumsi
keseharian, baik didunia maya maupun
dunia nyata. Survei komisi perlindungan anak indonesia tahun 2010, menyatahkan
sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun dikota-kota besar diindonesia
pernah berhubungan seks. Dari survei tersebut juga diketahui, muatan ponografi
yang diakses via internet sebagai salah satu pemicunya. Fakta lainnya, 21,2
persen remaja putri diindonesia pernah melakukan aborsi. Selebihnya, separuh
remaja responden survei mengaku pernah percumbu ataupun melakukan oral seks.
Survei menyebutkan, 97 persen prilaku remaja diilhami pornografi di internet.
Itulah
sebagaian fakta nyata yang terpampang dihadapan kita sudah sedemikan akut
budaya dan dampak free seks menjangkiti muda-mudi atau remaja kita saat ini.
Tapi sepertinya dari fakta-fakta tersebut tidak terjangkiti pada aktivis
pacaran dinegeri, bahkan tanpa merasa berdosa. Aktivis pacaran tersebut
melakukannya tampa ada kata malu didepan umum. Bahkan tempat-tempat umum jadi
sasaran, di mall, bioskop, dll. Sehingga aktivitas mereka illegal tersebut,
seakan mendapat persetujuan, karena diamnya orang-orang tersebut.
Ya
aktivitas pacaran menjadi hal lumrah ditengah-tengah zaman sekarang. Ini sudah
terlihat, budaya pacaran sudah masuk dalam sanubari anak-anak muda zaman
sekarang. Di mana-mana pasti pernah pacaran. Kita lihat aja, dari SD itu sudah
mulai melirit satu sama lain. Apalagi anak SMP jati diri mereka sebagai remaja
sudah melekat. Pada akhirnya budaya pacaran ini sudah masuk dalam diri remaja
saat ini. Sampai kuliah pun budaya pacaran ini tidak pernah berhenti gitu. Anak
SMA hampir semua meresakan yang namanya pacaran itu.
Masalah
sekarang yang membuat kaum lajang itu jadi pengen untuk mencoba pacaran, karena
di sekitar masyarakat tumbuh sehat yang namanya sekulerisme. Mereka mencoba
memisahkan kehidupan masyarakat itu diatur oleh aturan manusia sedangkan
kehidupan agama diatur Allah SWT. Artinya ditempat-tempat beribadah seperti
mesjid ada Allah sedangkan di luar ada Anggota DPR yang membuat hukum tentang
kemasyarakat jadi ya harus taat pada aturan itu. Aktivitas pacaran itu di
mana-mana bisa asal ada namanya suka demi suka. Interaksi antara laki-laki dan
perempuan tak pernah dibatasi, karna ada yang namanya liberalisme atau cinta
kebebasan.
Godaan
untuk berpacaran juga bisa datang dari teman-teman. Ketika kita mulai ngerumpi
bareng teman-teman yang diobrolin seputar enaknya ditraktir. pacar kamuflase
kesetian si pacar, rayuan maut ala si raja gombal, dan seterusnya. Sehingga
lama kelamahan, godaan itu pun muncul kalau iman yang tak kuat maka pertahanan
juga ikut bobol. Maka terjadilah dua insan berpesta porah atas nama pacar.
Mungkin satu kali, dua kali hal biasa tapi itu akhirnya terjadi seterusnya.
Akabitnya mentoleransi hal-hal kecil hal-hal kecil dalam bermaksiat via
pacaran, merasa enjoy dan akhirnya kebablasan. Naudzubillahi.
Selain
dari keluarga, teman ternyata ada juga yang paling mempengaruhi budaya pacaran.
Yaitu media sekuler, yang dipertontongkan bagi anak muda mudi dari lagi, film,
sinetro sampai tanyangan gosip kerap jadi penyumbang saham bagi kaum Si Lajang
untuk tergoda berpacaran. Sinetro yang isinya berbaut kisah asrama, silaki-laki
pengan-pengangan dengan si wanita. Bahkan ada film yang khusus gimana cara
mendapatkan pacar dan meluluhkan hati si wanita bahkan mendapatkan pacar idaman
dan sebagainya.
Sudah
klop, serangan godaan si lajang dari segalah penjuru, yang membuat kaum Lajang
hanya punya kesempatan, mempertahankan dirinya. Bagi lajang yang kuat
mempertahankan dia akan lulus ujian ketebalan iman. Bagi si Lajang yang tak
kuat maka ia terjurumus masuk dalam aktivitas pacaran.
Nah,,,,
Sobat, sudah tau kan apa yang akan terjadi dengan aktvitas pacaran. Pasti
sering timbul pada diri kalian. Ketika ngumpu-ngumpu dengan teman-teman cewek
baik dikelas maupun di luar kelas pasti kamu pernah suka sama dia. Kadang
mungkin anda lagi nyatai di halaman rumah melihat cewe cantik yang lewat pasti
anda berpikir untuk suka dengan dia. Dengan cemohan mangil-mangil namanya.
Ada
seorang Akhwat curhat sama si ustad tentang kejidiannya berpacaran dengan si
laki-laki hidung belang. Ini sering kita dengan dimedia tv, dunia maya dan
lain-lain. Si akhwat mengatakan kepada si Ustad, macam-macam curhatan yang ia
sampaikan dari namanya gi mana interaksi antara laki-laki dengan perempuan. Ada
juga kita sering dengar diputisan sama pacarnya, kadang curhanya berlebihan
dari masalah lalunya. Ya pernah bersetubuh dengan sipria atas nama cinta
sehingga hamil diluar nikah dan si laki-lakinya kabur tak mau bertanggung
jawab. Laki-laki dapat enaknya si perempauan dapat musibannya, jadi jangan
heran kalau kita dengar aborsi di mana-mana, pembuangan anak sering terjadi
bahkan ada ancaman bunuh diri. Pacaran memang sejatinya mendekatkan kita kepada
zina, atas nama cinta kita jadi dosa besar terhadap Allah swt. Tapi naluri itu
sering muncul dan timbul pada diri kita, terkadang kita ingin menjauhkan dari
semua itu tapi karna cinta akhirnya luluh. Seharusnya kita harus menjaga dari
semua itu untuk terhindar dari namanya pacaran.
Jodoh
itu ditangan Allah, ini seharusnya kita imani bahwa rizki, ajal dan jodoh itu
adalah Allah yang mengaturnya. Kalau memang si A berjodoh dengan si B, maka
nggak bakalan ke mana-mana. Tapi kalau Si A emang bukan jodohnya Si B, walaupun
di pacarin bertahun-tahun tetap aja kagak bakalan jadi. So, memutusin hubungan
itu nggak ngaruh pada soal perjodohan. Yakin aja, kalau emang perempuan adalah
jodoh buat kamu pasti bakal balik lagi, tapi dengan cara yang halal alias
nikah. Insya allah.
Ada bebarapa hal yang penting kita
harus perhatikan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Ini kudu diperhatikan
bagi cowok, apalagi cewek. kita sebagai seorang muslim semua ada batas-batasnya
untuk berinteraksi.
Pertama,
mungkin awalnya biasa aja, sekadar say
hello, membantu ini dan itu. Akhirnya berlanjut pembiasaan dan toleransi
kesalahan yang dianggap biasa, seperti menganggapnya sebagai kakak, teman, atau
saudara. Padahal nggakada hubungan darah (silah) sama sekali.
Kudua,
mentoleransi kesalahan kecil yang terkait dengan lawan jenis. Sekedar telepon,
tanya kabar, ngobrol nggak penting, adalah kebiasaan yang nggak perlu antar
lawan jenis, bahkan bisa cenderung dan terjerumus pada dosa. Ingat kalian lawan
jenis, pasti akan ada daya tarik menarik diantar kalian berdua.
Ketiga,
kalian harus ingat bahwa fakta itu mempengaruhi naluri, alias karena keseringan
akhirnya keenakan dan kalian jatuh cinta. Pada saat itulah, pikiran waras jadi
terbuang.
Keempat,
dalam hukum syariat islam interaksi antara laki-laki dan perumpuan itu
dibatasi. Artinya hubungan sudah ada dalam aturan islam. Nah, tinggal
kontrolnya saja, Gimana kita bisa mengontrol diri dalam bergaul dengan lawan
jenis. Bagi laki-laki dan perumpuan yang terjurumus dalam lembah ini sudah
pasti mereka akan mencoba saling menyatuh alias pacaran. Walaupun kalian paham
masalah interaksi ini sudah pasti terjerumus kalau tidak dilandasi iman yang
kuat.