Sabtu, 12 Desember 2015

KULIAH TAK KUNJUNG SELESAI

Sobat, pernah kalian berpikir bahwa kuliah itu adalah ancaman bagi kalian semua. Terus mengapa anda kuliah....? apakah hanya untuk mencari waktu luang? Atau mungkin untuk mencari Ijazah? He..he..he..he. Apapun yang anda ingin peroleh dari kuliah, masa kuliah adalah masa yang berharga karena disaat-saat inilah anda dapat meraih hal-hal yang akan menjadi lembaran baru untuk bergerak, untuk kehidupan yang akan datang. Atau mendapatkan pembentukan karakter (mindset), memperluas ilmu dan wawasan, memperkuat kepribadian, membentuk kecakapan untuk hidup (life skill) dan lain-lain.
           Sahabat, kuliah itu untuk “hidup” bukan hanya sekedar mencari “hidup”. Hasil dari kuliah itu seharusnya digunakan untuk mencari jati diri anda semisalkan, anda ingin menciptakan lapangan kerja, mendorong orang untuk berusaha, atau ilmu yang dapat di bangkut kuliah seharusnya di manfaatkan di masyarakat. Atau anda hanya mencari Ijazah toh, yang kemudian di mondar-mandirkan untuk mencari pekerjaan ke sana ke mari. Tapi kuliah anda, harus terbangun dengan visi dan tujuan yang sangat tegas sebagai proses untuk memberdayakan diri anda dengan sejumlah pengetahuan, sikap, skill, agar anda betul-betul dapat menjadi manusia yang (to be).
           Jika teliti ada beberapa orang kuliahnya menjadi bermotif-motif bentuk misalkan kuliah yang tak kunjung selesai karna dipengaruhi oleh beberapa faktor, ya akhirnya orang tersebut menjadi tak berdaya alias stress.
1. Skripsi yang terus bermasalah
        Masalah pertama yang di hadapi orang ketika kuliah adalah skripsi yang sering kali menjadi sorotan untuk di selesaikan. Sobat, skripsi ini adalah hasil akhir yang menentukan seseorang untuk mendapatkan gelar sarjana. Ada beberapa sorotan mengapa mahasiswa itu sering sekali bermasalah pada hal ini. Padahal misalkan berbicara IPK, dia mampu menciptakan nilai yang begitu tinggi. Tapi terkadang memang ada faktor yang mendorong hal tersebut atau mungkin ada rayuan dari teman-temannya sehingga ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya. Nah, kita fokus membahas soratan mahasiswa yang sering bermasalah skripsinya.
Pertama, pengarahu pada pembimbinganya atau pengujinya, nak faktor ini yang sering menghantui setiap mahasiswa semester akhir. Pengarahu pembimbing yang mungkin beda karakter dengan pembimbing lainnya. Ini juga memang sering muncul pada dosen-dosen tertentu yang memang memperhatikan betul bentuk skripsi mahasiswa atau mungkin di uji betul tingkat kesabaran mahasiswa tersebut. Nak, bagi mahasiswa yang tak sabar pasti ini ancaman bagi mereka, ya pada akhirnya malas ngurus lagi. Berkali-kali ia masukan perbaikan skripsinya, berepa itupun ia ditolok. Jadi mahasiswa dan dosen pembimbing ini tak pernah ketemu jalan keluar. Dengan sifat mahasiswa yang gampang jatuh dari usahanya pasti ia tak akan dilajutkan lagi. Pada akhirnya satu tahun, dua tahun skripsi itu belum kelar-kelar.
Kedua, pengaruh teman, Nah, ini juga yang harus diperhatikan bagi mahasiswa tinggkat akhir. Mungkin teman sebaya yang tak pernah selesai ia jadikan acuan pada dirinya bahwa teman juga belum mendapat gelar. Pengaruh yang kedua ini sering kita lihat diberbagai mahasiswa-mahasiswa yang malas pada kuliahnya pada semester awal. Atau bahkan mahasiswa yang kerap memilih cuti pada studinya. 1 tahun, 2 tahun dianggap biasa. Ya tapi lama-lama juga menjadi biasa saja. Nah itulah penggaruh paling penting bagi mahasiswa. Sebenarnya mereka tak pernah berpikir pada saat dulu mereka masuk begitu sulitnya, harus metenteng ijazah SMA kesana kesini untuk memenuhi persyaratan Adminitrasi kuliah. Juga mereka tak pernah berpikir sudah seberapa besar mereka mengeluarkan uang.
Ketiga, Pengaruh Malas. Penyakit malas ini sudah menjadi kebiasaan bagi mahasiswa pada saat kuliah apalagi mengejarkan studi akhirnya. Sobat malas ini juga bisa dikatakan penyakit tundah-tundah ngerjaian skripsi tadi. Coba aja lihat, ada sebagian orang mengatakan untuk hepy-hepy dulu menjadi mahasiswa. Mungkin terkadang kita merasa senang dengan gaya mahasiswa kita. Apalagi sebagian ingin berlembaga dulu, masih menikmati hasilnya dalam dunia lembaga bayaran misalkan.
2. Orang Tua
      Sobat.., yang masalah yang satu ini juga terkadang menjadi acuan kita. Ya, terkadang memang orang tua kita yang terus mendesat untuk menyesaikan kuliah. Tapi di sisi lain kita masih terkendala dalam biaya banyak dalam masa studi akhir. Orang tua ini terkadang tergesah-gesah dalam memacuh kita untuk selesai.
Tapi itulah jati diri orang tua, yang mengigitkan anaknya untuk sukses. Mereka terus memacuh anda untuk cepat menyelesaikan kuliah anda. Walaupun memang terkadang masalah kuliah itu lagi menumpuk dan perluh kita selesaikan satu persatu. Ya boro-boro kita selesaikan studi akhir kuliah saja masih perlu kita selesaikan. Maka memang jalan-jalan satunya anda harus bisa membuat semua bisa berjalan sesuai yang dinginkan. Itu untuk membuat kepercayaan orang tua anda terhadap masalah kuliah anda.
       Oleh karena itu, selagi kuliah, kuliahlah dengan baik dan sungguh-sungguh, agar kelak cita-cita mulia anda untuk memberikan kebahagaian dengan sebongkah kesuksesan pada mereka dapat terwujud. Bukan justru kesarjanaan anda mendatangkan kesengsaraan baru bagi diri dan orangtua anda akibat anda menjadi sarjana yang nggak bisa ngapa-ngapain.hehehe.
3. Pengaruh Pada diri sendiri
         Nak apa yang peran mahasiswa dalam kuliah, ya dalam Historis mahasiswa adalah sosok “iron stock’’ yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia yang tanggung yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan ahklak mulia yang akan mengantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya, mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa dan dunia di masa depan.
      Tentu bagi mahasiswa yang mendapat gelar “iron stock” harus memiliki kemampanan dalam segelah hal bukan menjadi sosok penakut. Sosok mahasiswa yang sejati adalah mahasiswa yang tanggung dan rentang menghadapi cobaan dari lingkungan akademiknya atau diluar itu. Bukan kita menjadi mahasiswa “apa adanya” hanya datang kuliah karena absen, program dan isi KRS sekedar kejar nilai, datang kelas hanya duduk, diam, dengar dan tumpul menulis, kurang peduli dengan tugas belajar, sampai pada pola hidup dengan 5K (Kos, Kasur, Kompor, dan Kampus). Hi..hi..hi.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar