KULIAH TAK KUNJUNG SELESAI
Sobat,
pernah kalian berpikir bahwa kuliah itu adalah ancaman bagi kalian semua. Terus
mengapa anda kuliah....? apakah hanya untuk mencari waktu luang? Atau mungkin
untuk mencari Ijazah? He..he..he..he. Apapun yang anda ingin peroleh dari
kuliah, masa kuliah adalah masa yang berharga karena disaat-saat inilah anda
dapat meraih hal-hal yang akan menjadi lembaran baru untuk bergerak, untuk
kehidupan yang akan datang. Atau mendapatkan pembentukan karakter (mindset),
memperluas ilmu dan wawasan, memperkuat kepribadian, membentuk kecakapan untuk
hidup (life skill) dan lain-lain.
Sahabat, kuliah itu untuk “hidup”
bukan hanya sekedar mencari “hidup”. Hasil dari kuliah itu seharusnya digunakan
untuk mencari jati diri anda semisalkan, anda ingin menciptakan lapangan kerja,
mendorong orang untuk berusaha, atau ilmu yang dapat di bangkut kuliah
seharusnya di manfaatkan di masyarakat. Atau anda hanya mencari Ijazah toh,
yang kemudian di mondar-mandirkan untuk mencari pekerjaan ke sana ke mari. Tapi
kuliah anda, harus terbangun dengan visi dan tujuan yang sangat tegas sebagai
proses untuk memberdayakan diri anda dengan sejumlah pengetahuan, sikap, skill,
agar anda betul-betul dapat menjadi manusia yang (to be).
Jika teliti ada beberapa orang
kuliahnya menjadi bermotif-motif bentuk misalkan kuliah yang tak kunjung
selesai karna dipengaruhi oleh beberapa faktor, ya akhirnya orang tersebut
menjadi tak berdaya alias stress.
1. Skripsi yang terus bermasalah
Masalah pertama yang di hadapi orang
ketika kuliah adalah skripsi yang sering kali menjadi sorotan untuk di
selesaikan. Sobat, skripsi ini adalah hasil akhir yang menentukan seseorang
untuk mendapatkan gelar sarjana. Ada beberapa sorotan mengapa mahasiswa itu
sering sekali bermasalah pada hal ini. Padahal misalkan berbicara IPK, dia
mampu menciptakan nilai yang begitu tinggi. Tapi terkadang memang ada faktor
yang mendorong hal tersebut atau mungkin ada rayuan dari teman-temannya
sehingga ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya. Nah, kita fokus membahas
soratan mahasiswa yang sering bermasalah skripsinya.
Pertama,
pengarahu pada pembimbinganya atau pengujinya, nak faktor ini yang sering
menghantui setiap mahasiswa semester akhir. Pengarahu pembimbing yang mungkin
beda karakter dengan pembimbing lainnya. Ini juga memang sering muncul pada
dosen-dosen tertentu yang memang memperhatikan betul bentuk skripsi mahasiswa
atau mungkin di uji betul tingkat kesabaran mahasiswa tersebut. Nak, bagi
mahasiswa yang tak sabar pasti ini ancaman bagi mereka, ya pada akhirnya malas
ngurus lagi. Berkali-kali ia masukan perbaikan skripsinya, berepa itupun ia
ditolok. Jadi mahasiswa dan dosen pembimbing ini tak pernah ketemu jalan
keluar. Dengan sifat mahasiswa yang gampang jatuh dari usahanya pasti ia tak
akan dilajutkan lagi. Pada akhirnya satu tahun, dua tahun skripsi itu belum
kelar-kelar.
Kedua, pengaruh
teman, Nah, ini juga yang harus diperhatikan bagi mahasiswa tinggkat akhir.
Mungkin teman sebaya yang tak pernah selesai ia jadikan acuan pada dirinya
bahwa teman juga belum mendapat gelar. Pengaruh yang kedua ini sering kita
lihat diberbagai mahasiswa-mahasiswa yang malas pada kuliahnya pada semester
awal. Atau bahkan mahasiswa yang kerap memilih cuti pada studinya. 1 tahun, 2 tahun
dianggap biasa. Ya tapi lama-lama juga menjadi biasa saja. Nah itulah penggaruh
paling penting bagi mahasiswa. Sebenarnya mereka tak pernah berpikir pada saat
dulu mereka masuk begitu sulitnya, harus metenteng ijazah SMA kesana kesini
untuk memenuhi persyaratan Adminitrasi kuliah. Juga mereka tak pernah berpikir
sudah seberapa besar mereka mengeluarkan uang.
Ketiga,
Pengaruh Malas. Penyakit malas ini sudah menjadi kebiasaan bagi mahasiswa pada
saat kuliah apalagi mengejarkan studi akhirnya. Sobat malas ini juga bisa
dikatakan penyakit tundah-tundah ngerjaian skripsi tadi. Coba aja lihat, ada
sebagian orang mengatakan untuk hepy-hepy dulu menjadi mahasiswa. Mungkin
terkadang kita merasa senang dengan gaya mahasiswa kita. Apalagi sebagian ingin
berlembaga dulu, masih menikmati hasilnya dalam dunia lembaga bayaran misalkan.
2. Orang Tua
Sobat.., yang masalah yang satu ini juga
terkadang menjadi acuan kita. Ya, terkadang memang orang tua kita yang terus
mendesat untuk menyesaikan kuliah. Tapi di sisi lain kita masih terkendala
dalam biaya banyak dalam masa studi akhir. Orang tua ini terkadang
tergesah-gesah dalam memacuh kita untuk selesai.
Tapi
itulah jati diri orang tua, yang mengigitkan anaknya untuk sukses. Mereka terus
memacuh anda untuk cepat menyelesaikan kuliah anda. Walaupun memang terkadang
masalah kuliah itu lagi menumpuk dan perluh kita selesaikan satu persatu. Ya
boro-boro kita selesaikan studi akhir kuliah saja masih perlu kita selesaikan. Maka
memang jalan-jalan satunya anda harus bisa membuat semua bisa berjalan sesuai
yang dinginkan. Itu untuk membuat kepercayaan orang tua anda terhadap masalah
kuliah anda.
Oleh karena itu, selagi
kuliah, kuliahlah dengan baik dan sungguh-sungguh, agar kelak cita-cita mulia
anda untuk memberikan kebahagaian dengan sebongkah kesuksesan pada mereka dapat
terwujud. Bukan justru kesarjanaan anda mendatangkan kesengsaraan baru bagi diri
dan orangtua anda akibat anda menjadi sarjana yang nggak bisa
ngapa-ngapain.hehehe.
3. Pengaruh Pada diri sendiri
Nak
apa yang peran mahasiswa dalam kuliah, ya dalam Historis mahasiswa adalah sosok
“iron stock’’ yaitu mahasiswa
diharapkan menjadi manusia-manusia yang tanggung yang memiliki pengetahuan,
kemampuan dan ahklak mulia yang akan mengantikan generasi-generasi sebelumnya.
Intinya, mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa dan dunia di
masa depan.
Tentu bagi mahasiswa yang mendapat gelar
“iron stock” harus memiliki kemampanan dalam segelah hal bukan menjadi sosok
penakut. Sosok mahasiswa yang sejati adalah mahasiswa yang tanggung dan rentang
menghadapi cobaan dari lingkungan akademiknya atau diluar itu. Bukan kita menjadi
mahasiswa “apa adanya” hanya datang kuliah karena absen, program dan isi KRS
sekedar kejar nilai, datang kelas hanya duduk, diam, dengar dan tumpul menulis,
kurang peduli dengan tugas belajar, sampai pada pola hidup dengan 5K (Kos,
Kasur, Kompor, dan Kampus). Hi..hi..hi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar