Kamis, 15 Oktober 2015



GERAKAN MAHASISWA PEMBEBASAN KOMISARIAT UNIVERSITAS HALU OLEO MENYATAKAN
SIKAP ATAS LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA
BERSATU,BERGERAK, TEGAHKAN IDEOLOGI ISLAM

 OLEH: KETUA GEMA PEMBEBASAN KOMSAT UHO (HASLIN)
 

       Bulan oktomber adalah bulannya pemuda. Kenapa tidak bulan oktomber terdapat momentum besar negeri ini yaitu lahirnya sumpah pemuda. Pemuda memiliki arah perubahan bangsa, pemuda selalu menjadi motor penggeraknya negeri ini dibelahan dunia manupun termaksud indonesia. Karena pemudalah yang memiliki semangat juang. Pemuda sebagai agen perubahan bangsa. Menjadi garda terdepan bangsa ini, untuk melakukan perubahan. Bulan oktomber adalah sebagai bulan pemuda memiliki perjuangan bagi bangsa indonesia. Ini adalah bukti perlawanan mereka dalam mengusir penjajah negeri ini, karena itu terdapat tongkat persatuan negeri. pada tanggal 28 oktomber yang mengigatkan kita terhadap sejarah pemuda bangsa indonesia. Generasi muda melawan bentuk penjajahan dinegeri ini terhadap kolonian penjajah.
        Lahirnya sumpah pemuda yang didasari dan dipiju oleh penjajahan yang dialami bangsa indonesia saat itu. Untuk merespon hal tersebut, perhimpunan pelajar-pelajar indonesia (PPPI) yang terdiri dari organisasi-organisasi pemuda yang mengadakan kogres pemuda. Kogres tersebut bagian dari seruan pemuda untuk mengusir penjajah bangsa ini. Dalam kogres itu menghasilkan rumusan sumpah setia yang di gagas oleh Muh. Yamin. Inilah momentu besar pemuda pada bulan oktomber dan di kenal bulan perjuangan bangsa terhadap perubahan negara indonesia.
        Tapi sumpah setia pemuda tidak merumuskan janji setia bangsa tetapi adalah sebuah kegagalan sumpah pemuda tersebut. Yang menjadi gagalnya sumpah pemuda tersebut adalah adanya ikatan nasionalisme negeri ini. Inilah salah pemicu utama gagalnya sumpah pemuda yang berhasil dirumuskan oleh pelajar-pelajar negeri ini. Karena itu nasionalisme adalah alat imperalisme barat untuk memecah belah persatuan umat islam. Sebagai contoh indonesia dan malaysia yang sama-sama negeri mayoritas islam ini sedikat saja dipicu oleh konflik itu menjadi pecah. Seperti yang dikatakan oleh Abdul Sami Hamid, 1998 ‘’ satu hal yang tidak mungkin disadari banyak orang, termaksud umat islam, adalah ide yang diperalat oleh barat yang berlandaskan oleh nasionalisme dan demokrasi.
        Sumpah pemuda ini juga tidak dilandasi oleh ide yang sohit, akan tetapi sumpah pemuda tersebut dilandasi oleh ide yang kufur. Ide yang mudah disusupi oleh barat, dan mudah dipicu oleh apapun. Maka dari itu suatu perubahan bangsa harus didasari oleh ide yang jelas dan tepat yang tak mungki di susupi oleh aturan barat dan nasionalisme. Islam hadir dengan ide yang jelas untuk perubahan bangsa ini, tapi sayang ide ini tidak diambil oleh pemuda bangsa indonesia untuk perubahan yang hakiki. Ini juga pemuda tidak menyadari ide tersebut, ide yang datang dari sang halik yaitu Allah SWT. Maka hal yang wajar bila mana sumpah pemuda tidak merumuskan janji yang setia, kita sudah bisa melihat dari idenya saja.
       Nasionalisme merupakan suatu ikatan kelompok manusia berdasarkan indetitas kebersamaan sebagai sebuah bangsa. Pengertian bangsa ini, pada praktiknya sangat luas kadang malah bersifat imajimer. Kebersamaan bangsa kadang dalam hal dan bersifat ras, suku, kelompok, budaya, sejarah, bahasa dan sebagainnya. Dalam wacana politik negeri ini pengertian bangsa lebih bersifat imajimer dalam politik mutakhir. 


          Nasionalisme di jadikan landasan untuk menuntut kemerdekaan sekaligus untuk legitimasi perpecahan dan separatisme. Contoh yang sangat memalukan terhadap sumpah pemuda yaitu pecahnya timur timor dari bangsa indonesia ini. Yang secara sukses telah berhasil diceraikan dari indonesia oleh barat dengan tekanan-tekanan dan senjata mematikan. Jadi sumpah setia pemuda hanyala teori saja. Akan tetapi praktek dibelakang tidak ada. Ini karna ide yang dibawah tidak sohit dan jelas, akhirnya dengan gampang barat mensusupi pemikiran mereka lewat ide. Karena nasionalisme adalah naluri yang memperhatankan diri, akibatnya nasionelisme ini hanyala ikatan kelompok. Ikatannya yang bersifat emosional, yang selalu didasarkan pada perasaan yang muncul secara spontan dalam naluri mempertahankan diri, disamping itu ikatan nasionalisme yang bersifat emosional yang selalu berpeluang berubah-ubah, sehingga tidak bisa dijadikan ikatan yang langgeng antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Karena ikatan yang bersifat temporal, yaitu muncul saat membela diri karena datangnya ancaman. Sedangkan dalam keadaan stabil, yaitu keadaan normal, ikatan ini tidak muncul. Dengan demikian tidak dijadikan pengikat antara sesama manusia.
             Tidak hanya nasionalisme, tetapi ada juga sekularisme yang muncul dalam negeri ini. Sumpah pemuda itu tidak didasari oleh islam, akan tetapi berdasarkan sekulerisme. Dalam sumpah pemuda tidak perna merumuskan ide islam, dalam kogres pemuda tersebut. Sekularisme adalah ancaman besar sebuah negeri-negeri islam, karna sekularisme adalah pemecahan antara kehidupan dan agama. Ini kita bisa melihat dalam mengatur politik, budaya, ekonomi, hukum, pemerintahan dan kesajahteraan bangsa ini. Semua itu diatur oleh hukum barat penjajah negeri ini. Ketika islam berbicara dalam politik maka ini tidak menjadi kewajaran. Itulah ide sekuler. Padahal berbicara hukum islam mempunya aturan yang mulia yang datang dari Allah swt, yaitu dibahas dalam  al-quran, sunah, Qias, dan Ijma para sahabat.
         Hanyala persatuan yang berlandaskan aqidah islam sumpah pemuda ini akan menjadi ikatan yang kokoh dan suci. Sumpah pemuda yang tidak berlandaskan Aqidah islam hanyala persatuan yang semu dalam menyatuhkan umat manusia, apalagi umat islam. Nasionalisme dan sekularisme adalah ikatan yang dibangun bersifat rapuh, mutu ikatan rendah, sehingga tidak mampu menggikat antara manusia satu dengan yang lainnya untuk menujuh kebangkita dan kemajuan. Kalau dibandingkan dengan islam sebagai Din yang sempurna dan paripurna. Islam mengatur dalam persatuan dalam salah satu ayat Al-Quran: ‘’ sesungguhnya kaum mukmin itu bersaudara’’ (TQS, al-hujurat [49]:10). Dalam islam kaum mukmi dalam persatuan tidak dibatasi oleh domisilin, kewarganegaraan, dan warna kulit bahkan bahasa. Secara sejarah, persatuan kaum mukmi telah terbukti selama kurang lebih 14 abad telah menjadi kaum muslim bersatu.